HARIANWANGON - BANJARNEGARA, Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pelestarian budaya lokal sekaligus inovasi pembelajaran seni berbasis digital, tim dosen dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar Workshop Penulisan Materi Ajar Berbasis Lagu Daerah dan Terintegrasi Platform Digital di Banjarnegara. Kegiatan ini merupakan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan pada tanggal 23–24 Juli 2025, berkolaborasi dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya SMP se-Kabupaten Banjarnegara.
Bertempat di RM Saung Bu Mansur, kegiatan ini diikuti oleh 50 guru Seni Budaya dari berbagai SMP di Banjarnegara. Workshop dilaksanakan secara hybrid selama dua hari, dengan sesi luring di hari pertama dan tugas terstruktur daring di hari kedua. Para peserta dibekali keterampilan menciptakan lagu bertema kearifan lokal dan mengintegrasikannya ke dalam materi ajar berbasis platform digital seperti e-Lokal Tunes dan Mussica.com, dua media digital yang mendukung distribusi dan akses lagu daerah sebagai bahan ajar interaktif.
Ketua tim pengabdian, Dr. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum., menyampaikan bahwa lagu-lagu yang diciptakan dalam kegiatan ini merefleksikan nilai-nilai lokal seperti keindahan alam, kuliner khas, adat istiadat, hingga cerita rakyat yang berkembang di masyarakat Banjarnegara. “Lagu-lagu tersebut akan didaftarkan sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) agar memiliki legalitas serta dampak nyata bagi pengembangan ekonomi kreatif berbasis pendidikan dan budaya,” jelasnya.
Kegiatan ini turut mendapatkan perhatian dan apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Banjarnegara, Teguh Handoko, S.Sos. Dalam sambutannya, ia menyatakan, “Workshop ini sangat penting karena mendorong guru seni untuk tetap kreatif dan produktif. Dari survei internal, guru seni merupakan sosok favorit siswa karena mampu menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan. Kegiatan ini memperkuat posisi mereka sebagai penggerak pembelajaran berbasis budaya.”
Dua anggota tim pengabdian lainnya, yakni Dr. Fajry Sub’haan Syah Sinaga, S.Pd., M.A., dan Antonius Edi Nugroho, M.Pd., memfasilitasi sesi pelatihan dengan pendekatan partisipatif. Guru peserta dilatih menyusun lirik lagu tematik lokal, membuat aransemen sederhana, serta menyusun perangkat ajar seperti RPP dan CP berbasis Kurikulum Merdeka dengan integrasi lagu tersebut dalam pembelajaran seni budaya.
Workshop ini merupakan tahun kedua kolaborasi pengabdian antara FBS UNNES dan MGMP Seni Budaya Banjarnegara. Antusiasme peserta sangat tinggi. Salah satu guru dari SMP Negeri di Kalibening mengungkapkan, “Saya jadi semangat menulis lagu tentang Desa Wisata Pawinihan. Ternyata ini bisa menjadi media pembelajaran yang keren dan membanggakan.”
Ketua MGMP Seni Budaya SMP, Ratih Pratiwi, S.Pd., juga menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat terus digelar secara rutin. “Kegiatan ini sangat memberikan dampak positif. Guru-guru menjadi lebih percaya diri dan punya ruang aktualisasi diri lewat karya yang bisa dipublikasikan bahkan diakui secara hukum.”
Ke depan, tim pengabdian merencanakan pengembangan program yang lebih luas seperti publikasi digital lagu daerah guru, lomba cipta lagu pelajar, hingga pelatihan pendaftaran HAKI massal untuk guru seni se-Jawa Tengah. Melalui kegiatan ini, pengabdian masyarakat tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga menjadi katalisator bagi transformasi pendidikan seni yang berbasis budaya dan teknologi.***
Sumber : Fajry Sinaga
Editor : Adimaki