HARIANWANGON - MADIUN, Hingga penutupan masa Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 pada Jumat (20/6), SD Negeri Wayut 01, Kabupaten Madiun, hanya memperoleh dua siswa baru. Jumlah ini menambah panjang tren minimnya peserta didik baru di sekolah tersebut dalam enam tahun terakhir.
Kepala SDN Wayut 01, Sri Suhartik, mengakui bahwa kondisi ini telah berlangsung cukup lama. Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan bersama pihak Dinas Pendidikan untuk menarik minat masyarakat. Namun, pilihan akhir tetap berada di tangan orang tua.
“Sudah kami upayakan secara maksimal. Tapi, keputusan tetap kembali kepada orang tua, ingin menyekolahkan anaknya di mana,” ujar Sri, Jumat (20/6).
Saat ini, total siswa di SDN Wayut 01 hanya berjumlah 19 orang. Rinciannya, kelas I sebanyak 2 siswa, kelas II sebanyak 2 siswa, kelas III sebanyak 2 siswa, kelas IV sebanyak 5 siswa, kelas V sebanyak 3 siswa, dan kelas VI sebanyak 5 siswa.
Meski demikian, tenaga pengajar di sekolah ini cukup lengkap. Tercatat ada 11 guru kelas dari kelas I hingga VI, ditambah satu guru olahraga, satu guru agama, dan satu orang operator.
Sri berharap, ke depan ada kebijakan atau dukungan lebih lanjut untuk menyelamatkan keberlangsungan pendidikan di sekolah-sekolah kecil seperti SDN Wayut 01.