![]() |
Pelaksanaan Kegiatan Implementasi Kearifan Lokal (Sedekah bumi) di SMK Maarif NU 1 Wangon dalam Pembelajaran PABP dan Aqidah Akhlak 4/5/25. (Foto Dok. Adimaki) |
HARIANWANGON - WANGON, Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter dan keimanan peserta didik, SMK Maarif NU 1 Wangon menerapkan pendekatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PABP) serta Aqidah Akhlak yang terintegrasi dengan kearifan lokal. Tahun ini, guru mapel PABP dan Aqidah Akhlak mengusung tema “Pengejawantahan Kearifan Lokal di Jawa sebagai Bentuk Peningkatan Keimanan Manusia”, dengan menyoroti tradisi sedekah bumi sebagai praktik nyata dalam pembelajaran.
![]() |
Sebelum Memasuki Tempat Yang Dituju, Tumpeng Diarak Dengan Dua Penari (siswi). 4)5/25. (Foto Dok. Adimaki) |
Salah seorang guru mapel PABP SMK Maarif NU 1 Wangon menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk inovasi dalam pembelajaran agama agar lebih membumi dan kontekstual. "Kami ingin peserta didik memahami ajaran Islam tidak hanya secara tekstual, tetapi juga melalui praktik budaya lokal yang mengandung nilai spiritual dan sosial yang kuat," ujarnya.
Tradisi sedekah bumi, yang merupakan wujud rasa syukur masyarakat Jawa kepada Tuhan atas limpahan rezeki dari hasil bumi, dijadikan sebagai media pembelajaran untuk membahas konsep keimanan, syukur, dan akhlak sosial. Dalam kegiatan tersebut, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga turut terlibat dalam prosesi budaya, diskusi reflektif, dan proyek penguatan karakter.
Pendekatan ini sejalan dengan prinsip pendidikan Islam yang rahmatan lil 'alamin. “Dengan memahami dan melestarikan tradisi yang positif, siswa diajak untuk mencintai budaya sendiri sekaligus meningkatkan kesadaran religius mereka.”
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari siswa maupun wali murid. Selain memperkuat identitas budaya, pembelajaran berbasis kearifan lokal ini juga dianggap mampu membentuk pribadi yang religius, toleran, dan peduli terhadap lingkungan sosial.
Dengan langkah ini, SMK Maarif NU 1 Wangon menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak mulia dan mencintai budayanya sendiri.***
Adimaki