![]() |
gambar hanya sebuah ilustrasi saat hujan turun, lebih baik waspada dini jika mau keluar dari rumah, usahakan tetap diam di rumah jika tidak merasa penting banget (gambar diambil dari freepik). |
HARIANWANGON - Jakarta, 14 Oktober 2025
Sejumlah wilayah di Indonesia masih menghadapi ancaman cuaca ekstrem. Berdasarkan pemantauan BMKG, pada 14 Oktober 2025 sore hingga malam hari diperkirakan akan terjadi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di beberapa kawasan seperti Riau, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Jambi.
Fakta & Tren Terbaru
Menurut BMKG, meskipun secara klimatologis sebagian wilayah sudah memasuki musim kemarau, cuaca ekstrem masih sangat mungkin terjadi.
Faktor dinamika atmosfer yang aktif—seperti massa udara lembap, pola angin, dan ketidakstabilan lokal—memicu tumbuhnya awan konveksi yang dapat menimbulkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Tren historis menunjukkan bahwa intensitas hujan ekstrem di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun.
Data catatan iklim BMKG menyebut bahwa 95 % bencana di Indonesia berkaitan dengan fenomena hidrometeorologi — termasuk banjir, longsor, dan badai lokal.
Sistem pelaporan cuaca ekstrem BMKG (Pikacu) mencatat bahwa antara 12–13 Oktober 2025 terjadi hujan lebat, genangan banjir, serta gangguan transportasi di beberapa wilayah termasuk kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.
Daerah dengan Risiko Tinggi
Beberapa wilayah yang warganya perlu meningkatkan kewaspadaan:
Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua
Khusus sore hingga malam ini: Riau, Jambi, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan.
Imbauan bagi Masyarakat & Keluarga
Pantau informasi cuaca secara berkala melalui aplikasi BMKG, media resmi lokal, atau kanal terpercaya.
Siapkan perlindungan darurat — seperti payung, jas hujan, dan alas tidur darurat.
Hindari aktivitas luar ruangan ketika hujan lebat atau petir berlangsung.
Waspadai genangan dan aliran air — terutama di area datar, jalan rusak, atau kawasan rawan banjir.
Amankan barang yang bisa terbawa angin — seperti tembok papan, tanaman, atap seng ringan.
Pastikan saluran air bebas dari sampah agar curah hujan tinggi tidak menyebabkan genangan atau banjir lokal.
Untuk pengguna kapal atau aktivitas di perairan, waspadai gelombang tinggi dan angin kuat di laut lepas.
Kondisi cuaca yang “ekstrim” bukan sekadar hujan deras—melainkan kombinasi hujan, petir, dan angin kencang dalam waktu singkat. Sebaiknya keluarga meningkatkan mitigasi sederhana sehari-hari.
Meski perkiraan cuaca bisa berubah, kewaspadaan sejak awal dapat menyelamatkan banyak hal — mulai dari keselamatan diri hingga perlindungan harta benda.***
Adimaki