![]() |
Peserta Diklatsar Banser Jakarta Utara Tertua Berusia 80 Tahun, Jadi Inspirasi Pengabdian. (Dok. Diklatsar) |
HARIANWANGON-Jakarta Utara – Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jakarta Utara kembali melahirkan banyak kisah inspiratif. Salah satunya adalah kehadiran seorang peserta berusia 80 tahun, yang menjadi peserta tertua dalam kegiatan tersebut.
Meski sudah sepuh, semangatnya tidak pernah luntur. Ia mengikuti setiap rangkaian materi, pembekalan, hingga praktik lapangan dengan penuh kesungguhan. Kehadiran beliau di tengah peserta lain yang didominasi kalangan muda menjadi pemandangan yang sarat makna.
Ketua PC GP Ansor Jakarta Utara, H. Muh. Sufyan Hadi, menegaskan bahwa kehadiran peserta berusia 80 tahun ini menjadi teladan nyata bagi seluruh kader Ansor-Banser.
> “Semangat beliau menjadi teladan nyata, bahwa pengabdian adalah warisan abadi. Kehadiran peserta tertua ini menjadi motivasi bagi kita semua, khususnya generasi muda Banser, untuk terus istiqamah mengabdi,” ujarnya saat penutupan kegiatan.
Menurutnya, pengabdian bukan hanya tentang tenaga dan usia muda, melainkan tentang keikhlasan dan kesetiaan menjaga nilai-nilai perjuangan Nahdlatul Ulama serta bangsa Indonesia. “Inilah bukti bahwa Banser adalah rumah perjuangan bagi siapa pun yang ingin berkhidmat, tanpa batas usia,” tambahnya.
Teladan Bagi Generasi Muda
Semangat yang ditunjukkan peserta tertua ini memberikan inspirasi tersendiri bagi peserta lain, khususnya generasi muda. Banyak di antara mereka mengaku terharu sekaligus termotivasi karena melihat sosok sepuh yang masih bersemangat menempuh Diklatsar.
“Kalau beliau saja yang sudah 80 tahun bisa ikut dan tetap semangat, kami yang masih muda tentu harus lebih giat lagi,” ujar salah satu peserta muda.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa pengabdian tidak mengenal usia maupun keterbatasan. Justru semangat juang itulah yang menjadi kunci utama dalam menjaga tradisi, mengawal ulama, serta mempertahankan nilai-nilai kebangsaan yang telah diwariskan para pendiri bangsa.
Banser Sebagai Garda Terdepan
Diklatsar Banser merupakan agenda kaderisasi yang wajib diikuti calon anggota Banser sebelum resmi bergabung. Dalam kegiatan ini, peserta dibekali berbagai materi, mulai dari ke-NU-an, keaswajaan, kebangsaan, hingga pelatihan fisik dan keterampilan dasar pertahanan.
Banser sendiri adalah salah satu badan semi-otonom GP Ansor yang menjadi garda terdepan dalam mengawal ulama, menjaga tradisi Ahlussunnah wal Jamaah, sekaligus berperan aktif dalam menjaga keutuhan NKRI.
Kehadiran peserta tertua dalam Diklatsar Banser Jakarta Utara tahun ini semakin meneguhkan bahwa semangat perjuangan tidak boleh padam oleh usia. Justru dari keteladanan tersebut, generasi muda Banser diharapkan semakin mantap melanjutkan estafet perjuangan.
“Banser bukan hanya organisasi pengabdian, tapi juga keluarga besar yang saling menguatkan. Kisah peserta sepuh ini akan menjadi cerita yang selalu kami kenang, sekaligus motivasi agar Banser Jakarta Utara semakin solid dan istiqamah dalam perjuangan,” pungkas H. Muh. Sufyan Hadi.
Dengan semangat lintas generasi, Banser Jakarta Utara meneguhkan kembali komitmennya: menjaga agama, ulama, dan bangsa dengan sepenuh hati.***
Arman Ar Alfarizi
Sumber: infokomnews.com