![]() |
Perusahaan Bus Pariwisata Yang Saat Ini Sedang Sepi Job Dikarenakan Aturan Larangan Study Tour Siswa. (gambar hasil tangkapan Bus Indonesia) |
HARIANWANGON - JAWA BARAT (Depok) Sebuah perusahaan bus pariwisata di Kota Depok, Jawa Barat, berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap setengah dari total karyawannya. Kebijakan itu diambil menyusul penurunan omzet perusahaan yang mencapai 50 persen dalam beberapa bulan terakhir.
Penurunan tajam tersebut diduga kuat merupakan imbas dari kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang melarang kegiatan study tour pelajar. Larangan tersebut diberlakukan demi menjaga keselamatan siswa dan mendorong kegiatan edukatif yang lebih berorientasi lokal.
Manajemen perusahaan mengungkapkan bahwa sejak aturan itu diberlakukan, permintaan layanan bus dari sekolah-sekolah nyaris hilang. Padahal, sektor pendidikan selama ini menjadi pasar utama dalam menyumbang pendapatan perusahaan.
"Larangan study tour ini membuat armada kami tidak lagi beroperasi seperti biasa. Kami sangat terpukul, dan kini terpaksa mempertimbangkan langkah sulit untuk merumahkan sebagian karyawan," ujar seorang perwakilan perusahaan yang enggan disebutkan namanya, Jumat (25/7)
Ia menambahkan, perusahaan tengah mencari solusi lain untuk mempertahankan kegiatan operasional, termasuk kemungkinan beralih ke pasar wisata umum dan korporasi. Namun, perubahan strategi tersebut membutuhkan waktu dan penyesuaian yang tidak sedikit.
Sejumlah karyawan mengaku cemas dengan kemungkinan PHK yang akan segera dilakukan. "Kami memahami kondisi perusahaan, tapi kami juga punya keluarga yang harus dibiayai," ujar salah satu sopir yang telah bekerja selama lebih dari 10 tahun.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Kota Depok terkait rencana PHK massal tersebut.***