HARIANWANGON - RAWAHENG,
Dalam menyambut Hari Raya Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah qurban sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Salah satu unsur penting dalam proses penyembelihan hewan qurban adalah membaca do'a yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Do'a ini bukan hanya sekadar ucapan, melainkan merupakan pengukuhan niat dan permohonan agar ibadah qurban diterima oleh Allah SWT.
Untuk menyembelih hewan atas nama sendiri, do'a yang dianjurkan adalah:
"Bismillāhi, Allāhu Akbar, Allāhumma hāżā minka wa laka. Allāhumma taqabbal minnī."
Artinya: "Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, (hewan) ini dari-Mu dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dariku."
Sedangkan jika hewan qurban disembelih atas nama orang lain—baik orang tua, keluarga, maupun orang yang mewakilkan—maka do'a yang dibaca adalah:
"Bismillāhi, Allāhu Akbar, Allāhumma hāżā minka wa laka. Allāhumma taqabbal min [nama orang yang diqurbankan]."
Artinya: "Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, (hewan) ini dari-Mu dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah dari [nama orang tersebut]."
Pakar fikih dari Ranting NU Rawaheng, H Tasirin S.Pd. menjelaskan bahwa membaca do'a saat menyembelih merupakan bentuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan menunjukkan bahwa qurban dilakukan dengan kesadaran ibadah, bukan semata-mata menyembelih hewan.
“Penyebutan nama Allah dan takbir menjadi syarat sah penyembelihan. Dengan menyebut nama orang yang berqurban, kita menegaskan untuk siapa ibadah tersebut diniatkan,” ujarnya
Ia juga menekankan pentingnya memastikan bahwa penyembelih memahami niat dan do'a yang dibaca. Meski pelaksana qurban boleh diwakilkan, namun keikhlasan dan niat tetap harus disematkan kepada pihak yang berqurban.
Dalam praktiknya, banyak umat Islam juga menyertakan nama anggota keluarga dalam satu hewan qurban, seperti sapi atau unta yang diperbolehkan untuk tujuh orang. Dalam hal ini, nama-nama orang tersebut bisa disebutkan dalam do'a atau diniatkan secara jelas sebelumnya.
Ibadah qurban bukan hanya simbol pengorbanan, tapi juga sarana berbagi kepada sesama. Dengan melafalkan do'a dengan benar dan penuh penghayatan, pelaksanaan qurban menjadi lebih bermakna dan sesuai tuntunan syariat.***
Arman