-->
  • Jelajahi

    Copyright © Harian Wangon | Pelopor Media di Banyumas Barat
    Best Viral Premium Blogger Templates

    ads

    Menu Bawah

    Agro Baceman Serayu Park: Setiap Elemen Menyatu Dalam Pengalaman Yang Tak Sekadar Mengenyangkan

    Adimaki
    Jumat, 09 Mei 2025, 22.17.00 WIB Last Updated 2025-05-09T15:17:31Z

    Salah satu menu favorit di warung makan Agro Baceman Serayu Park - Banyumas. (Foto oleh Cokro)


    HARIANWANGON - BANYUMAS, Sungai Serayu bila pagi itu mengalir tenang, memantulkan cahaya matahari yang menyusup di antara pepohonan bambu. Di tepinya, aroma bumbu dan asap dapur dari sebuah warung sederhana menyambut setiap pengunjung yang datang. Bukan warung biasa, tempat ini menjadi jembatan antara rasa dan alam bernama Agro Baceman Serayu Park.

    Terletak di Desa Kaliwangi, Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, warung ini berdiri bersahaja. Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan konsep besar menyajikan kuliner dari hasil lingkungan sekitar dan menghidupkan wisata berbasis sungai.

    “Kami ingin menciptakan tempat makan yang tumbuh dari bumi yang sama, yang airnya mengalir ke dapur kami, dan hasilnya langsung tersaji di meja pengunjung,” ujar Amsori, salah satu dari tiga owner warung tersebut, Jumat (9/5/2025).

    Foto Oleh Cokro



    1. Amsori tidak sekadar membuka warung makan, melainkan menawarkan pengalaman yang utuh soal makan, memancing, menyusuri sungai, hingga berswafoto dengan latar alam yang orisinil.

    Menu andalannya adalah sop baceman, olahan khas dari ikan baceman – jenis ikan endemik Sungai Serayu yang hanya muncul saat debit air menurun. Ikan ini diolah dengan rempah-rempah pilihan seperti jahe, kapulaga, dan cengkeh.

    “Kuncinya di rempah dan teknik memasak. Kami pastikan tidak ada bau amis. Bahkan kokinya khusus kami latih agar rasa baceman tetap konsisten,” tutur Amsori.


    2. Dengan harga Rp30 ribu per porsi lengkap minuman, pengunjung bisa menikmati cita rasa tradisi yang disajikan dengan cara modern. Dalam sehari, tidak kurang dari 100 porsi baceman ludes dinikmati tamu dari berbagai daerah – dari Cilacap, Banjarnegara, hingga Jakarta dan Surabaya.

    Yang menarik, ikan baceman tidak dibudidayakan di kolam. Mereka hidup alami di gorong-gorong dasar Sungai Serayu. Amsori mengaku harus menyesuaikan pasokan dengan kondisi air. “Semakin surut airnya, semakin banyak baceman yang bisa ditangkap. Tapi kami tetap jaga keseimbangan alamnya,” ucapnya.

    Warung ini juga membuka ruang bagi interaksi dengan alam. Pengunjung boleh memancing di kolam sekitar, lalu memasak hasilnya langsung di dapur warung. Selain itu, tersedia perahu kecil untuk menyusuri aliran Sungai Serayu – menghadirkan ketenangan sekaligus petualangan.

    3. Cerita Pengunjung

    Bagi Sidi Mawardi, pengunjung asal Jakarta, sop baceman menjadi pengalaman tak terlupakan. “Dagingnya lembut, tidak amis, dan durinya terpisah. Rasanya khas, nggak seperti sop ikan yang biasa saya temui. Ini benar-benar beda,” katanya.

    Agro Baceman Serayu Park bukan hanya tempat makan. Ia menjadi ruang pertemuan antara budaya kuliner, kearifan lokal, dan alam yang masih terjaga.

    Dari aroma baceman yang menyengat rempah, hingga suara riak sungai yang mengalun pelan, setiap elemen menyatu dalam pengalaman yang tak sekadar mengenyangkan, tapi juga menyentuh hati.***


    Sumber : Cokro
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Pendidikan

    +
    close
    close