Longsor dahsyat mengguncang Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, (Foto. Tim Harian Wangon)
HARIANWANGON-BANJARNEGARA, Jawa Tengah Sebuah bencana longsor dahsyat mengguncang Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, menyisakan korban jiwa dan kerusakan besar. Tebing setinggi sekitar 100 × 100 meter runtuh setelah hujan deras berkepanjangan, dan menimpa permukiman warga di bagian bawah.
Hingga Senin pagi (17/11/2025), otoritas BPBD dan BNPB melaporkan 823 jiwa mengungsi di tiga lokasi pengungsian: Kantor Kecamatan Pandanarum, GOR Desa Beji, dan Gedung Haji Desa Pringamba.
Sayangnya, tragedi ini juga menelan dua nyawa. Salah satu korban meninggal dunia di RSUD Banjarnegara, sementara korban lainnya ditemukan tak bernyawa di dekat lokasi longsor sekitar pukul 07.48 WIB.
Selain itu, diperkirakan 27 orang masih hilang dan tertimbun material longsor. Operasi SAR gabungan terus dilakukan, meskipun evakuasi menghadapi kendala serius karena kondisi tanah yang masih bergerak.
Dari segi kerusakan materiil, tercatat 30 unit rumah rusak berat, serta lahan persawahan dan perkebunan ikut terdampak. Untuk merespon bencana, tim SAR, relawan, TNI-Polri, dan instansi lainnya telah mendirikan pos pengungsian, dapur umum, serta klinik darurat di lokasi-lokasi strategis.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meninjau lokasi bencana tanah lonsor di Banjarnegara. (Foto. Tim Harian Wangon)
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengingatkan akan risiko longsor susulan karena tebing yang runtuh masih dalam kondisi labil. Pemerintah provinsi pun telah menyiapkan bantuan dan anggaran darurat untuk mendukung pemulihan korban dan infrastruktur.
Sementara itu, logistik penting seperti makanan siap saji, air mineral, selimut, matras, hingga perlengkapan kebersihan terus disalurkan ke pengungsian.
Situasi dan Ancaman ke Depan
Tanah yang masih bergerak menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi dan pencarian korban. Curah hujan masih tinggi di beberapa wilayah, meningkatkan potensi longsor susulan.
Pemerintah daerah dan provinsi berencana mengadakan rapat mitigasi jangka panjang untuk memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana tanah di kawasan rawan.
Pesan Kewaspadaan: Masyarakat di sekitar tebing atau lereng rawan longsor diimbau tetap waspada, terutama saat musim hujan. Untuk bantuan kemanusiaan, masyarakat dapat menyalurkan donasi melalui kanal resmi pemerintah dan BPBD setempat.***
Arman Ar Alfarizi



