HARIANWANGON-PURWOKERTO, Sabtu 14 Juni 2025.
Masjid tidak lagi sekadar menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan umat. Hal inilah yang menjadi semangat utama dalam kegiatan Diklat Takmir Masjid dengan tema “Implementasi Masjid Berbasis Sosial, Ekonomi, Pendidikan, dan Budaya (MAS EKODAYA)” yang diselenggarakan di Aula Kemenag Banyumas.
Kegiatan ini dihadiri oleh para pengurus masjid, tokoh agama, serta pegiat sosial keagamaan dari berbagai daerah. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Mohammad Taubah, menegaskan pentingnya masjid sebagai institusi yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat modern.
“Masjid harus menjadi motor penggerak perubahan. Melalui MAS EKODAYA, kita ingin membangun kesadaran kolektif bahwa masjid bisa menjadi pusat ekonomi umat, lembaga pendidikan, serta ruang pelestarian budaya Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Selama diklat, para peserta dibekali berbagai materi strategis seperti manajemen masjid, ekonomi syariah berbasis masjid, pendidikan non-formal, serta kegiatan sosial dan budaya yang bisa dijalankan di lingkungan masjid. Pelatihan ini juga diselingi dengan studi kasus sukses dari masjid-masjid yang telah menerapkan konsep MAS EKODAYA secara nyata.
Kegiatan ini ditutup dengan penyusunan rencana tindak lanjut di masing-masing daerah. Para peserta berkomitmen untuk mengembangkan masjid di lingkungannya menjadi lebih produktif dan memberdayakan masyarakat secara menyeluruh.
Dengan terselenggaranya Diklat Takmir Masjid ini, diharapkan lahir masjid-masjid yang mampu menjawab tantangan zaman, menjadi pusat pemberdayaan umat, dan menciptakan dampak positif secara berkelanjutan bagi masyarakat sekitarnya. ***
Editor : Arman Ar Alfarizi